Beragam Penyebab Nyeri Haid

Saat menstruasi, nyeri perut dan kram adalah hal umum yang sering dirasakan. Namun, jika Anda tidak bisa bangun dari tempat tidur karena rasa sakit, maka Anda harus segera menghubungi dokter. Apa penyebab nyeri saat menstruasi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Nyeri Haid

Nyeri haid (dismenore) merupakan kondisi normal yang dialami wanita hampir setiap bulan. Kondisi ini terjadi ketika rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisannya yang telah menebal.

Dengan tidak adanya pembuahan, tingkat hormon progesteron dalam tubuh menurun. Hal ini menyebabkan lapisan rahim perlahan mengelupas dan keluar sebagai darah, inilah yang dikenal sebagai menstruasi.

Kontraksi rahim yang begitu kuat selama proses pelepasan ini dapat memberi tekanan pada pembuluh darah di dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke rahim menjadi kurang. Suplai oksigen yang rendah ke rahim menyebabkan kram, nyeri, atau kram menstruasi.

Saat rahim berkontraksi dan terlepas, tubuh juga melepaskan hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah senyawa yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Kadarnya cenderung meningkat tepat sebelum menstruasi. Ketika kadar prostaglandin tinggi, kram perut dan nyeri akan terasa lebih hebat. Ini adalah jenis dismenore primer. Dengan kata lain, karena proses normal dalam tubuh, penyakit lain bukanlah penyebab nyeri haid Anda.

Tanda dan Gejala Nyeri Haid

Secara umum, kondisi wanita berikut ini merupakan penyebab paling umum dari sakit perut atau nyeri saat menstruasi primer:

  • Di bawah 20 tahun
  • Riwayat keluarga dismenore,
  • Perokok aktif,
  • Adanya haid yang tidak teratur,
  • Dengan atau tanpa anak
  • Mengalami pubertas dini, yaitu lebih muda dari 11 tahun dan
  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan atau berat (perdarahan berat dan berkepanjangan).

Selain itu, berikut tanda atau gejala nyeri haid yang normal, seperti:

  • Kekejangan,
  • Nyeri di perut dan punggung,
  • Paha bagian dalam terasa kencang
  • Mengalami diare
  • Mual dan muntah,
  • Sakit kepala
  • Kepala terasa lebih pusing

Tidak perlu terburu-buru untuk minum obat nyeri haid biasa, karena biasanya penyebab nyerinya dapat hilang dengan sendirinya.

Sebagian besar wanita mengalami rasa sakit atau nyeri di perut mereka selama 1-2 hari saat mereka menstruasi karena tingkat hormon prostaglandin turun. Namun, jika tidak kunjung hilang, Anda bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri haid seperti ibuprofen untuk menguranginya.

Selain menkgonsumsi obat penghilang rasa sakit, Anda juga harus menemui dokter jika sakit perut selama periode menstruasi normal membuat Anda tidak bisa bergerak sama sekali.

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Apa pun penyebab nyeri haid Anda, segera temui dokter jika gejalanya tampak tidak normal, terutama jika Anda sampai mengalami pingsan. Selain itu, banyak kondisi yang menyebabkan kram menstruasi yang tidak normal dapat menyebabkan kemandulan dan kesulitan hamil di kemudian hari.

Berikut beberapa masalah menstruasi yang tidak boleh Anda abaikan dan harus segera periksa ke dokter.

  • 90 hari tidak mengalami menstruasi.
  • Menstruasi tiba-tiba menjadi tidak teratur.
  • Siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari.
  • Siklus menstruasi lebih dari 35 hari.
  • Menstruasi berlangsung lebih dari seminggu.
  • Aliran darah menjadi sangat besar dan cukup deras.
  • Pendarahan di antara siklus menstruasi.
  • Menstruasi sangat menyakitkan.

Dokter Anda dapat membantu Anda menemukan penyebab nyeri haid Anda dan meresepkan perawatan yang tepat. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa Anda hindari dan membuat kesehatan organ reproduksi tetap terjaga.

Semakin cepat Anda pergi, maka semakin cepat Anda bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.